Jumat, 19 Februari 2016

BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

A.   Teks Eksemplum
1.       Teks eksemplum adalah jenis genre cerita yang berkaitan dengan insiden yang didalamnya terdapat beberapa hal yang menjadi insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik suatu kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran berharga oleh pembaca.
2.     Struktur teks eksemplum:
-         Abstrak
-         Orientasi
-         Insiden
-         Interpretasi
-         Koda/amanat
3.     Ciri kebahasaan dalam teks eksemplum:
·        Kalimat kompleks
Adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi peristiwa atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dan lebih dari satu struktur.
a.     Kalimat kompleks parataktik
Adalah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan, tetapi, atau.
b.    Kalimat kompleks hipotaktif
Adalah kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif saja dan tidak sejajar dengan makna, antara lain apabila, jika, karena, ketika.
·        Kata rujukan
Adalah satu kata yang merujuk pada kata lain dan memperlihatkan keterkaitannya.
a.     Kata ganti orang
-         Kata ganti orang pertama
Tunggal          : aku, saya, daku, ku –ku
Jamak    : kami, kita
-         Kata ganti orang kedua
Tunggal : kamu, anda, engkau, kau, dikau, -mu
Jamak    : kalian, kamu sekalian
-         Kata ganti orang ketiga
Tunggal : dia, beliau, ia, -nya
Jamak    : mereka, -nya
b.    Kata ganti penunjuk
-         Umum   : ini, itu
-         Tempat : sini, situ, di sini, ke sana, dari situ, ke sini, dari sana, yakni, yaitu
-         Ihwal     : begini, begitu
-         Penanya
Penanya benda/orang       : apa, siapa, mana, yang mana
Penanya waktu                  : kapan, bilamana, apabila
Penanya tempat                 : di mana,ke mana, dari mana
Penanya keadaan               : mengapa, bagaimana
Penanya jumlah                 : berapa
c.     Kata ganti yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu:
Sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa, apa-apa, anu, masing-masing, sendiri.
·        Kata hubung/ konjungsi
Adalah kata yang fungsinya sebagai penghubung kata, frasa, atau kalimat.
a.     Konjungsi koordinatif
Berfungsi sebagai penghubung unsur kalimat yang memiliki kedudukan sama
ü Dan
ü Namun
ü Tetapi
ü Atau
ü Padahal
ü Sedangkan
ü Serta
b.    Konjungsi korelatif
Adalah kata hubung yang dalam penggunaannya berupa kata berpasangan.
Ø Jangankan
Ø -pun
Ø Baik .... maupun
Ø Bukan hanya....
Ø Melainkan
Ø Tidak hanya ....
Ø Tetapi juga
c.     Konjungsi subornatif
Merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsinya adalah sebagai penghubung antarunsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.
Ø Kalau
Ø Jika
Ø Bila
Ø Tanpa
Ø Bahwa
Ø Meskipun
Ø Biarpun
Ø Sebab
Ø Karena
Ø Sampai
Ø Sehingga
Ø Seolah-olah
Ø Seandainya
Ø Selama
Ø Saat
Ø Ketika
Ø Dengan
Ø Tanpa
4.     Fitur bahasa eksemplum:
·        Menggunakan bahasa naratif
·        Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
·        Menghadirkan diri penulis yang ada dalam interpretasi atau koda
·        Menggunakan proses material dan tindakan untuk mengeksplorasi insiden
·        Menggunakan proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian
·        Menggunakan referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk pada nilai-nilai yang disarankan oleh peristiwa
B.    Teks Tanggapan Kritis
1.       Struktur teks
Merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas, menganalisis, dan menanggapi teks sastra, teks karya seni,atau pertunjukan.
Struktur:
-         Resume
-         Deskripsi kelebihan/kekurangan
-         Judgement
2.     Ciri kebahasaan teks tanggapan kritis
1)      Kalimat simpleks
a.     Kalimat simpleks berpredikat verbal
                                                       i.            Kalimat taktransitif
Kalimat ini tidak berobjek dan tidak berpelengkap. Kalimat ini hanya memiliki dua unsur wajib yaitu subjek dan predikat.
                                                     ii.            Kalimat ekatransitif
Kalimat ini memiliki objek, namun tidak berpelengkap. Kalimat ini memiliki tiga unsur wajib yaitu subjek, predikat dan objek.
                                                  iii.            Kalimat dwitransitif
Kalimat ini memiliki objek dan pelengkap. Unsur wajib kalimatnya adalah subjek, predikat, objek, dan pelengkap yang saling berkaitan.
b.    Kalimat simpleks berpredikat adjektival
Perhatikan kedua kalimat ini:
§  Adiknya sakit
§  Apa yang dikatakannya benar
Kedua kalimat itu terdiri atas subjek dan predikat. Predikat kedua kalimat tersebut merupakan adjektival yang menerangkan subjek
c.     Kalimat simpleks berpredikat nominal
Perhatikan kedua kalimat ini:
§  Tas ini buatan Bandung
§  Dia guru saya
Subjek pada kedua kalimat tersebut menggunakan predikat yang menerangkan tentang subjek
d.    Kalimat simpleks berpredikat numeral
Predikat kalimat berupa numeral yang menunjukkan jumlah
e.     Kalimat simpleks berpredikat frasa preposional
Predikat kalimat ini berupa frasa preposional yang menerangkan tentang subjek
2)    Kalimat kompleks
Kallimat kompleks mengalami perluasan dengan dihubungkan oleh konjungsi. Adapun jenis kalimat kompleks adalah kalimat kompleks paraktaktik dan hipotaktik.
3)    Konjungsi/ kata sambung
Adalah kata yang befungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lain dalam 1 kalimat. Konjungsi intrakalimat : dan, tetapi, lalu, kemudian. Konjungsi antarkalimat : akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.
Kata hubung intrakalimat yang menjadi ciri teks tanggapan kritis:
a)    Kata hubung koordinatif
Untuk menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, misalnya dan, tetapi, serta.
b)   Kata hubung korelatif
Untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki status yang sama, misalnya baik ... maupun ...; tidak hanya ...; tetapi juga... .
c)    Kata hubung subornatif
Untuk menghhubungkan dua kata atau frasa yang tidak memiliki status yang sama, misalnya setelah, agar, sehungga, karena.
4)    Rujukan kata
Yaitu satu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, penunjuk.
5)    Pilihan kata
3.     Tahapan menyusun teks tanggapan kritis terhadap karya seni/ pertunjukan
1)      Menentukan tema
2)    Menentukan aspek-aspek yang akan dijelaskan melalui pengamatan
3)    Membuat kerangka karangan
4)    Mengembangkan kerangka menjadi teks utuh
4.     Tahapan menyusun teks tanggapan kritis terhadap karya sastra
1)      Membaca karya sastra yang akan dikritik atau ditanggapi
2)    Membuat sinopsis cerita
3)    Memahami dan menganalisis struktur karya sastra tersebut
4)    Mengemukakan pendapat/ gagasan pribadi terhadap isi dan bentuk karya sastra tersebut
5)    Merumuskan paparan atau harapan
6)    Mengoreksi kembali teks tanggapan kritis sesuai struktur yang tepat
5.     Langkah-langkah meringkas teks tanggapan kritis
1)      Membaca teks tanggapan kritis dengan seksama
2)    Mengidentifikasi intisari teks yang sudah dibaca
3)    Menyusun teks tanggapan dalam bentuk ringkasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar